Apakah semua makhluk hidup dapat
diamati dengan jelas secara langsung, tanpa menggunakan alat bantu? Bagaimana
pula makhluk hidup yang bersel satu? Saat kita melakukan pengamatan sel atau
jaringan pada makhluk hidup dapatkah kita melihat dengan jelas
bagian-bagiannya? Mereka terlalu kecil untuk dapat kita amati langsung dengan
mata kita atau disebut dengan mikroskopis. Untuk mengamati hewan atau benda
mikroskopis, kita perlu menggunakan alat bantu untuk dapat memperjelas objek
pengamatan. Alat bantu tersebut dapat berupa kaca pembesar (lup) maupun
mikroskop. Mikroskop (bahasa Yunani: micron = kecil dan scopos = tujuan) adalah
sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata
telanjang.
Tanpa bantuan mikroskop kita tidak
dapat mengamati bagianbagian sel/jaringan dengan jelas dan terperinci.
Mikroskop dapat membuat objek pengamatan yang kecil terlihat lebih besar.
Mikroskop awalnya dibuat tahun 1590 oleh Zaccharias Janssen dan Hans, seorang
tukang kacamata dari Belanda. Selanjutnya pada tahun 1610, Galileo, ahli fisika
modern dan astronomi menggunakan mikroskop untuk mengamati gejala alam.
Beberapa tahun kemudian Antonie van Leuwenhoek dari Belanda membuat mikroskop
dengan satu lensa yang dapat membesarkan objek yang diamati sampai 300 kali.
Tahun 1663 Robert Hooke, ilmuwan Inggris meneliti serangga dan tumbuhan dengan
mikroskop. Ia menemukan sel-sel kecil pada gabus.
Jenis-Jenis Mikroskop
Bentuk dan jenis mikroskop
berkembang sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Mikroskop yang paling sederhana adalah mikroskop cahaya, mikroskop stereo
sampai yang modern seperti mikroskop elektron. Semakin modern, perbesaran yang
dihasilkan semakin besar dan rinci. Berdasarkan pada kenampakan objek yang
diamati, mikroskop dibagi dua jenis, yaitu mikroskop dua dimensi (mikroskop
cahaya) dan mikroskop tiga dimensi (mikroskop stereo). Berdasarkan sumber
cahayanya, mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.
- Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya mempunyai
perbesaran maksimum 1000 kali. Mikroskop jenis ini memiliki tiga lensa, yaitu
lensa objektif, lensa okuler, dan kondensor. Lensa objektif dan lensa okuler
terletak pada kedua ujung tabung mikroskop. Lensa okuler pada mikroskop ada yang
berlensa tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler). Lensa kondensor berperan
untuk menerangi objek dan lensa-lensa mikroskop lain. Dengan pengaturan yang
tepat maka akan diperoleh daya pisah maksimal.
- Mikroskop Stereo
Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop
yang hanya bias digunakan untuk benda yang relatif besar dengan perbesaran 7
hingga 30 kali. Benda yang diamati dengan mikroskop ini dapat terlihat secara
tiga dimensi. Komponen pada mikroskop stereo hampir sama dengan mikroskop
cahaya. Perbedaannya pada ruang ketajaman lensa mikroskop stereo jauh lebih
tinggi dibandingkan dengan mikroskop cahaya sehingga kia dapat melihat bentuk
tiga dimensi benda yang diamati.
- Mikroskop Elektron
Mikroskop elektron mempunyai
perbesaran sampai 100 ribu kali. Elektron digunakan sebagai pengganti cahaya.
Ada dua tipe pada mikroskop elektron, yaitu mikroskop elektroscanning (SEM) dan
mikroskop elektron transmisi (TEM).
Bagian-Bagian Mikroskop dan
Cara Penggunaannya
- Pengenalan Bagian-Bagian Mikroskop
Setelah kamu tahu sejarah singkat
dan jenis-jenis mikroskop, marilah kita pelajari bagian-bagian mikroskop. Coba
kamu perhatikan gambar mikroskop berikut ini dan amati masing-masing bagiannya!
Gambar tersebut adalah salah satu
jenis mikroskop yang sering dipakai di sekolah, yaitu mikroskop cahaya. Coba
bandingkan dengan mikroskop yang ada di laboratorium sekolahmu! Sama ataukah
berbeda? Bentuk dan jenis mikroskop memang bermacam-macam, tetapi pada intinya
hampir sama prinsip kerjanya. Sekarang mari kita pelajari bagian-bagian
mikroskop! Bagian bagian mikroskop dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu
bagian optik, penerangan, dan mekanis.
Bagian Optik
Bagian ini berupa lensa-lensa yang
mampu membuat bayangan benda menjadi lebih besar. Ada dua macam lensa, lensa
yang dekat dengan mata disebut lensa okuler atau lubang pengintai. Kekuatan
perbesaran biasanya tertulis pada dan lain-lain. Lensa yang dekat dengan permukaanya, misalnya 10x
benda/objek pengamatan disebut lensa objektif dan terpasang pada revolver.
Kekuatan perbesaran berbeda-beda misalnya 10x, 20x, maupun 40x. Lensa objektif
dapat diatur sesuai dengan pilihan yang kita perlukan dengan cara memutar
revolver (tempat lensa objektif). Masih ada satu lagi lensa kondensor yang
berfungsi mengumpulkan cahaya atau menerangi objek yang diamati. Perbesaran
yang tampak pada pengamatan merupakan hasil kali dari lensa okuler dan lensa
objektif yang dan digunakan. Contohnya, bila kamu menggunakan lensa okuler 10x 20 atau
sama dengan 200x. Ini maka perbesarannya adalah 10x objektif 20x berarti benda yang diamati melalui mikroskop telah
diperbesar 200x.
Bagian Penerangan
Salah satu syarat sediaan
(preparat) dapat diamati dengan jelas adalah pencahayaan yang cukup. Untuk
menangkap dan memantulkan cahaya yang masuk, mikroskop dilengkapi dengan
reflektor berupa cermin. Cermin tersebut memiliki 2 sisi, datar dan cekung.
Permukaan yang datar digunakan jika sumber cahaya cukup terang, sedangkan
bagian yang cekung digunakan bila cahaya kurang terang. Di bawah meja objek,
dapat kita temukan bagian yang berfungsi mengatur banyaknya cahaya yang masuk.
Bagian ini disebut diafragma, di dalamnya terdapat lubang-lubang berupa
lingkaran yang dapat diputar, ada yang besar maupun kecil. Semakin kecil
diafragma yang digunakan semakin kecil pula cahaya yang masuk ke dalam
mikroskop, demikian juga sebaliknya.
Bagian Mekanis
Bagian mekanis berguna untuk
menggerakkan dan memudahkan penggunaan mikroskop. Bagian tersebut di antaranya
landasan/dasar/kaki mikroskop dan pegangan mikroskop. Selain itu, ada bagian
yang berguna untuk pengatur fokus, yaitu pemutar kasar (makrometer) dan pemutar
halus (mikrometer).